Kamis, 10 Maret 2011

Perawatan Payudara Selama Kehamilan.


Perawatan Payudara Selama Kehamilan. 
     Perawatan payudara selama kehamilan anda adalah salah satu bagian penting yang harus anda perhatikan sebagai persiapan untuk menyusui nantinya.  Saat kehamilan payudara akan membesar dan daerah sekitar putting akan lebih gelap warnanya dan juga lebih sensitive.  Semua ini terjadi untuk persiapan tubuh ibu hamil untuk memberikan makanan pada bayinya kelak.
Beberapa tips perawatan payudara selama kehamilan:
  • Bila BH anda sudah mulai terasa sempit, sebaiknya mengantinya dengan bh yang pas dan sesuai dengan ukuran anda untuk memberikan kenyamanan dan juga support yang baik untuk payudara anda.

  • Bila anda berencana untuk menyusui anda dapat memulai menggunakan bh untuk menyusui pada akhir kehamilan anda.  Pilihlah bh yang ukurannya sesuai dengan payudara anda, memakai bh yang mempunyai ukuran yang tidak sesuai dengan ukuran ayudara dapat menyebabkan infeksi seperti mastitis ( suatu infeksi pada kelenjar susu di payudara).

  • Persiapkan putting susu anda.  Dengan lembut putar putting antara telunjuk dan ibu jari anda sekitar 10 detik sewaktu anda mandi.  Jika anda mendapatkan kesulitan atau puting susu anda rata atau masuk kedalam, konsultasikan ke dokter anda, sehingga hal ini dapat diatasi dini untuk mencegah kesulitan nantinya.

  • Pada tahap akhir bulan kehamilan, cobalah untuk memijat lembut payudara didaerah yang berwarna gelap (aerola) dan puting susu, anda mungkin akan mengeluarkan beberapa tetes kolustrum (cairan kental bewarna kekuningan dari putting). Untuk membantu membuka saluran susu.

  • Bersihkan payudara dan puting, jangan mengunakan sabun didaerah putting dapat menyebabkan daerah tersebut kering.  Gunakan air saja lalu keringkan dengan handuk.

© Dr.Suririnah-www.infoibu.com

Perawatan Payudara Setelah Melahirkan

admin
Jul 30 |11:05
asi.jpgPayudara memang secara natural akan mengeluarkan ASI begitu ibu melahirkan. Tetapi tak berarti ia tak perlu perawatan, bukan?

Perawatan payudara setelah melahirkan bertujuan agar payudara senantiasa bersih dan mudah untuk dihisap oleh bayi. Banyak ibu yang mengeluhkan bayinya tak mau menyusu, bisa jadi ini disebabkan faktor teknis seperti puting susu yang masuk atau posisi yang salah. Tentunya, selain faktor teknis ini, air susu ibu juga dipengaruhi asupan nutrisi dan kondisi psikologis ibu.

Faktor nutrisi bisa dipenuhi dengan tambahan asupan kalori 500 kkal perharinya, khususnya nutrisi kaya protein (ikan, telur hati), kalsium (susu), dan vitamin (sayur, buah). Juga, banyak minum air putih. Faktor psikologis pun penting dengan menciptakan suasana santai dan nyaman, tidak terburu-buru dan tidak stres saat menetekkan bayi.

Rawat payudara sendiri

Perawatan payudara juga dapat membantu memperlancar pengeluaran ASI, dilakukan sedini mungkin setelah melahirkan selama 1-2 hari.
  • Siapkan alat dan bahan berikut :
  • Minyak kelapa bersih /baby oil.
  • Gelas
  • Air hangat dan dingin dalam baskom kecil.
  • Handuk mandi bersih 2 buah.
  • Kapas
  • Washlap/handuk kecil untuk kompres
  • Kompres puting susu dengan kapas yang dibasahi minyak / baby oil beberapa menit.
  • Lakukan pengurutan payudara, sebagai berikut :
a. Pengurutan pertama
    • Licinkan kedua tangan dengan minyak.
    • Tempatkan kedua tangan di antara payudara.
    • Pengurutan dilakukan dimulai kearah atas, lalu telapak tangan kiri kearah sisi kiri dan telapak kanan kearah sisi kanan
    • Lakukan terus pengurutan kebawah dan kesamping
    • Ulangi masing-masing 20 –30 gerakan untuk tiap tiap payudara
b. Pengurutan Kedua.
    • Sokong payudara kiri dengan tangan kiri, kemudian dengan pinggir kelingking tangan kanan urut payudara dari pangkal hingga puting susu.
    • Lakukan untuk payudara sebelah kanan.
    • Ulangi masing-masing 20-30 gerakan untuk tiap payudara
c. Pengurutan ketiga.
    • Sokong payudara kiri dengan satu tangan kiri sedang tangan kanan mengepal dan mengurut dengan buku-buku jari pangkal kearah putting susu
    • Lakukan untuk payudara sebelah kanan
    • Ulangi masing-masing 20-30 gerakan untuk tiap payudara
d. Pengurutan keempat
    • Pegang pangkal payudara dengan kedua tangan lalu urut dari pangkal payudara kearah puting susu sebanyak 1 kali
e. Pengurutan kelima
    • Pijat puting susu hingga keluar cairan ASI dan tampung dengan tempat yang bersih/gelas
    • Pengompresan
    • Kompres kedua payudara dengan handuk kecil hangat selama 2 menit, lalu ganti dengan kompres air dingin 2 menit dan yang terakhir kompres lagi dengan air hangat 2 menit.






Perawatan Payudara Bagi Ibu Menyusui

Setiap wanita pasti menginginkan bentuk payudara yang ideal dan menarik, maka tak jarang kita mendengar beberapa wanita memilih untuk tidak menyusui sang buah hati dikarenakan kekhawatiran payudara akan menjadi kendor.

Tak hanya itu, keinginan bunda untuk menyusui buah hatinya kerap kali terhambat oleh ketidaknyamanan yang timbul saat proses menyusui, seperti misalnya akibat gangguan kecil seperti bayi sulit menghisap ASI, payudara lecet dan lain-lain.

Kondisi-kondisi tersebut kerap menyurutkan niat bunda untuk memberikan ASI pada si kecil. Dan hal tersebut sangatlah disayangkan, karena ASI merupakan gabungan nutrisi penting dengan proporsi ideal dan bentuk yang paling mudah diserap oleh bayi, yang dibutuhkan untuk mengoptimalkan proses tumbuh kembang si kecil.

Oleh karena itu, berikut ini kami sampaikan beberapa langkah yang dapat diterapkan untuk menjaga kesehatan payudara saat menyusui, sehingga bunda bisa memberikan ASI pada buah hati tersayang tanpa perlu merasa cemas.

Perawatan Payudara

Perawatan yang perlu dilakukan berupa pemijatan payudara untuk memperbaiki sirkulasi darah, merawat puting payudara agar bersih dan tidak mudah lecet, serta memperlancar produksi ASI.

Atasi Keluhan

Segeralah atasi keluhan yang muncul agar tidak menjadi parah, adapun keluhan yang umum terjadi saat menyusui, yaitu :

  • Payudara bengkak dan keras
    Bila hal ini ditimbulkan akibat produksi ASI yang berlebihan, kompreslah payudara dengan air hangat atau kain flanel hangat.

  • Puting terasa perih/retak
    Batasi setiap waktu menyusui selama 10 menit, hentikan kegiatan menyusui (minimal 24 jam) agar tidak terjadi infeksi. Jaga payudara agar dalam kondisi kering dan saat masih terluka gunakan pelindung puting yang terbuat dari bahan karet lunak saat menyusui. Pastikan posisi menyusu si kecil sudah tepat, memasukkan semua bagian puting ke dalam mulutnya.

  • Air susu merembes
    Selain mengurangi keindahan penampilan, hal ini juga kurang bagus untuk kesehatan ibu dan bayi. Payudara yang lembab bisa menjadi media efektif bagi berkembangnya bakteri dan jamur sehingga menimbulkan iritasi dan infeksi. Untuk menghindarinya, pilihlah breast pad (bantalan dalam BH) dengan bahan yang halus dan berdaya serap baik. Jangan lupa untuk sering mengganti breast pad, minimal 2 kali sehari.


Source : http://www.infobunda.com/

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Bagaimana melakukan SADARI (Periksa Payudara SEndiri)?

Posted on 12 June, 2008. Filed under: Info Kesehatan |
Payudara memiliki bagian-bagian (lingkungan) yang kalau diraba terasa berbeda-beda. Sisi atas agak ke samping (dekat ketiak) cenderung terasa bergumpal-gumpal besar. Payudara bagian bawah terasa seperti hamparan pasir atau kerikil. Sedang bagian di bawah puting susu terasa seperti sekumpulan biji-bijian yang besar. Kadang ada juga gumpalan yang menyerupai sebuah mangkuk. Kondisi ini bisa berbeda pada tiap wanita.
Pada tahap awal, akan cukup membantu jika Anda membuat “peta lingkungan payudara”, untuk dibandingkan pada pemeriksaan dari bulan ke bulan.
Yang terpenting adalah rasakan bagaimana kondisi payudara Anda sendiri. Adakah sesuatu yang terasa berbeda dibanding lingkungan sekitarnya? Misal, di area “gumpalan besar” terasa ada benjolan kecil sebesar kacang hijau? Atau di area “hamparan pasir” terasa ada “kerikil” yang agak besar? Atau adakah perubahan kondisi payudara dibanding pemeriksaan sebelumnya? Itu semua bisa dideteksi dengan memeriksa payudara sendiri.
Sadari/Sarari Sebaiknya dilakukan seminggu sesudah menstruasi, ketika kondisi payudara lunak dan longgar, sehingga memudahkan perabaan. Untuk wanita yang sudah mengalami menopause boleh dilakukan kapan saja, asal rutin setiap bulan.
Akan lebih baik jika disiapkan buku catatan khusus untuk mencatat hasil pemeriksaan Anda, juga kondisi dan perubahan payudara Anda dari waktu ke waktu. Bila perlu lengkapi dengan gambar ilustrasi untuk memperjelas lokasi kelainan yang ditemukan.

Pemeriksaan lengkap payudara sendiri dibagi atas beberapa tahap:
1. Melihat
Tanggalkan seluruh pakaian bagian atas. Berdirilah di depan cermin dengan kedua lengan tergantung lepas, di dalam ruangan yang terang. Perhatikan payudara Anda:
Apakah bentuk dan ukurannya kanan dan kiri simetris?
Apakah bentuknya membesar/mengeras?
Apakah arah putingnya lurus ke depan? Atau berubah arah?
Apakah putingnya tertarik ke dalam?
Apakah puting/kulitnya ada yang lecet?
Apakah kulitnya tampak kemerahan? Kebiruan? Kehitaman?
Apakah kulitnya tampak menebal dengan pori-pori melebar (seperti kulit jeruk)?
Apakah permukaan kulitnya mulus, tidak tampak adanya kerutan/cekungan?

Ulangi semua pengamatan di atas dengan posisi kedua tangan lurus ke atas. Setelah selesai, ulangi lagi pengamatan dengan kedua tangan di pinggang, dada dibusungkan, kedua siku ditarik ke belakang. Semua pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui adanya tumor yang terletak dekat dengan kulit.
2. Memijat
Dengan kedua belah tangan, secara lembut pijat payudara dari tepi hingga ke puting, untuk untuk mengetahui ada-tidaknya cairan yang keluar dari puting susu (seharusnya tidak ada, kecuali Anda sedang menyusui).
3. Meraba
Sekarang berbaringlah di atas tempat tidur untuk memeriksa payudara satu demi satu. Untuk memeriksa payudara kiri, letakkan sebuah bantal tipis di bawah bahu kiri, sedang lengan kiri direntangkan ke atas di samping kepala atau diletakkan di bawah kepala.
Gunakan keempat jari tangan kanan yang saling dirapatkan untuk meraba payudara. Rabaan dilakukan dengan gerakan memutar (seperti membuat lingkaran kecil-kecil), mulai dari tepi payudara hingga ke puting susu. Sesudah itu geser posisi jari sedikit ke sebelahnya, dan lakukan lagi gerakan memutar dari tepi payudara sampai puting susu. Lakukan terus secara berurutan sampai seluruh bagian payudara diperiksa. Untuk memudahkan gerakan, Anda boleh menggunakan lotion atau sabun sebagai pelicin.
Gerakan memutar boleh juga dilakukan mulai dari puting susu, melingkar semakin lebar ke arah tepi payudara; atau secara vertikal ke atas dan kebawah mulai dari tepi paling kiri hingga ke tepi paling kanan. Yang penting, seluruh area payudara harus tuntas teraba, tak ada yang terlewatkan.
Perlu diperhatikan bahwa masing-masing gerakan memutar harus dilakukan dengan kekuatan tekanan yang berbeda-beda, setidaknya dengan tiga macam tekanan. Pertama-tama dilakukan dengan tekanan ringan untuk meraba adanya benjolan di dekat permukaan kulit, yang kedua dengan tekanan sedang untuk meraba adanya benjolan di tengah-tengah jaringan payudara, yang ketiga dengan tekanan cukup kuat untuk merasakan adanya benjolan di dasar payudara, dekat dengan tulang dada/iga.
Setelah selesai dengan payudara kiri, pindah posisi bantal dan lengan, lakukan pemeriksaan pada payudara kanan dengan menggunakan keempat jari tangan kiri.
Kemudian ulangi perabaan seperti poin 3, tetapi dalam posisi berdiri. Untuk memudahkan, bisa dilakukan sambil mandi, saat membalur tubuh dengan sabun.
4. Meraba Ketiak
Setelah itu raba ketiak dan area di sekitar payudara untuk mengetahui adanya benjolan yang diduga suatu anak sebar kanker.
Bila dalam pemeriksaan payudara sendiri ini Anda menemukan suatu kelainan (misal benjolan, sekecil apa pun), segera periksakan ke dokter. Jangan takut dan jangan tunda lagi. Karena kanker payudara yang ditemukan pada tahap dini dan ditangani secara benar dapat sembuh secara tuntas.
referensi:
artikel dari site rumahkanker..
http://rumahkanker.com/index.php?option=com_content&task=view&id=42&Itemid=1


Tidak ada komentar:

Posting Komentar